WANPRESTASI DI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA TOKO ANTARA PENYEWA DENGAN PENYALUR BARANG KEPADA PIHAK KEDUA

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang perjanjian sewa menyewa yang berakibat wanprestasi antara pihak pertama sebagai penyewa oper kontrak dengan penyalur barang dapat merugikan kedua penerima kontrak. Metode penelitian memakai normatif pendekatan perundang-undangan dan konsep. Sewa diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), bahwa sewa-menyewa adalah suatu persetujuan di mana satu mengikatkan dirinya memberikan kenikmatan dari pembayaran harga oleh tersebut belakangan selama waktu tertentu disanggupi pembayarannya secara hukum. Ada perbedaan mendasar “mengulang-sewakan” “melepaskan sewa”. Mengulang-sewakan atau objek disewakan perbuatan dilarang hukum, sering dijumpai mengulang-sewakan pemilik tidak diberi tahu, kecuali jika diperjanjikan tegas sebelumnya asal. menghasilkan hak kewajiban menyewakan sangat diutamakan. Dengan adanya hal perselisihan sengketa diselesaikan tanpa melalui jalur apabila terjadi wanprestasi, upaya penyelesaian para penyelesaiannya berdasarkan kekeluargaan konsiliasi, karena pengadilan akan menghabiskan banyak biaya memakan cukup lama. Kata Kunci : Wanprestasi, Sewa-menyewa, Penyalur Barang